Segitiga Api dan Kebakaran


Apakah api itu? Bagaimana terbentuknya api? Bagaimana mematikan api?
Sepertinya ini adalah hal sederhana dan bisa kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Mulai dari api lilin, api kompor di dapur, sampai api yang digunakan dalam dunia kerja. Lalu bagaimana cara membuat api? Jawaban sederhana pasti dengan sebuah
korek api atau pematik api. Bagaimana api bisa terjadi? Ini merupakan hal lain lagi.
Menurut theori api dijelaskan sebagai reaksi kimia berantai yang menghasilkan panas dan dikenal dengan proses pembakaran. Unsur utama yang harus ada dalam proses ini adalah bahan bakar, panas, dan oksigen yang mana masing-masing harus dalam perbandingan yang tepat. Ketiga unsur ini biasa disebut dengan segitiga api.
Lalu apa bedanya api dengan api kebakaran? Api dikatakan api kebakaran bila reaksi pembakaran tidak dapat dikontrol dan umumnya menimbulkan kerugian. Di sini tidak melihat besar kecilnya api. Walaupun kecil tapi tidak bisa dikontrol maka dapat dikatakan kebakaran. Begitupun juga api besar tetapi terkontrol maka tidak bisa dikatakan kebakaran.
Bagaimana mematikan api? Siram saja dengan air… Mungkin itu jawaban sederhana walaupun sebenarnya tidak. Tidak semua api bisa dimatikan dengan air. Dalam paragraf sebelumnya telah dikenalkan segitiga api. Dengan membuang salah satu unsur ini maka api akan padam. Menyiram sebuah kebakaran dengan air bertujuan menghilangkan atau mengurangi unsur panas dalam proses pembakaran sehingga diharapkan api padam. Membungkus kompor yang terbakar dengan karung goni basah bertujuan untuk memisahkan oksigen dari proses pembakaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barricade Tape

Komponen-komponen Rig Pemboran